PENERAPAN TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA WONOREJO RW 17 BEJEN KARANGANYAR

Setyaningrum, Nita and Andriyani, Annisa and Susilowati, Tri (2019) PENERAPAN TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA WONOREJO RW 17 BEJEN KARANGANYAR. Working Paper. STIKES 'Aisyiyah Surakarta.

[thumbnail of 1. COVER.pdf]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (390kB) | Preview
[thumbnail of 2. ABSTRAK INDONESIA.pdf]
Preview
Text
2. ABSTRAK INDONESIA.pdf

Download (6kB) | Preview
[thumbnail of 3. ABSTRACT INGGRIS.pdf]
Preview
Text
3. ABSTRACT INGGRIS.pdf

Download (5kB) | Preview
[thumbnail of 4. DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
4. DAFTAR ISI.pdf

Download (13kB) | Preview
[thumbnail of 5. BAB I.pdf]
Preview
Text
5. BAB I.pdf

Download (24kB) | Preview
[thumbnail of 6. BAB II.pdf] Text
6. BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (57kB)
[thumbnail of 7. BAB III.pdf] Text
7. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (24kB)
[thumbnail of 8. BAB IV.pdf] Text
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (55kB)
[thumbnail of 9. BAB V.pdf] Text
9. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (20kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Latar belakang : Anak prasekolah di Indonesia sekitar 5-25% mengalami
disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus dan
sekitar 0,4 juta (16%) balita mengalami ganguan perkembangan, baik
perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan
kurang, dan keterlambatan bicara. Perkembangan motorik yang lambat terjadi
karena adanya gangguan pada sistem syaraf atau cerebral palsi, kelainan sumsum
tulang belakang,dan lingkungan. Tujuan ; untuk mengetahui hasil penerapan
terapi bermain puzzle terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia
prasekolah. Metode ; Metode penelitian deskriftif dengan rancangan studi kasus.
Sampel dalam penerapan ini sebanyak 2 responden. Instrumen penelitian ini
menggunakan lembar DDST II (Denver Developmental Screning Test). Hasil ;
Perkembangan motorik halus pada responden mengalami peningkatan dari
caution menjadi normal setelah diberikan terapi bermain puzzle. Kesimpulan ;
Penerapan terapi bermain puzzle dapat meningkatkan perkembangan motorik
halus pada anak usia prasekolah.
Kata Kunci : Terapi bermain puzzle, perkembangan motorik halus, anak
prasekolah

Item Type: Monograph/Laporan KTI (Working Paper)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: FAKULTAS ILMU KESEHATAN ( FACULTY OF HEALTH SCIENCES) > Program Studi Ilmu D III Keperawatan
Depositing User: Admin Admin Admin
Date Deposited: 13 Jan 2020 02:23
Last Modified: 06 Mar 2023 05:53
URI: http://eprints.aiska-university.ac.id/id/eprint/1051

Actions (login required)

View Item View Item